Mengukur Tinggi dan Berat Badan Anak, Pentingkah?

Sumber: shutterstock.com

Kapan, ya, terakhir kali Bunda mengukur tinggi dan berat badan si kecil?

Tinggi dan berat badan anak menjadi indikator tumbuh kembangnya. Anak dengan tinggi dan berat badan ideal menandakan kondisinya yang sehat. Sementara anak dengan tinggi dan berat badan yang kurang ideal menandakan adanya masalah dalam tumbuh kembangnya, misalnya kurang gizi atau adanya gangguan kesehatan. Dengan demikian, penting bagi kita untuk mengukur tinggi dan berat badan anak secara teratur, terutama dalam rentang usia balita.

Sebaiknya, pengukuran tinggi dan berat badan memang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Namun, di masa pandemi seperti sekarang, banyak orang tua yang enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena alasan keamanan. Bila demikian, Bunda tidak perlu khawatir karena kita tetap bisa melakukan pengukuran sendiri di rumah. Berikut beberapa tipnya!

  1. Lakukan pengukuran secara rutin

Pengukuran tinggi dan berat badan sebaiknya dilakukan 8 kali dalam setahun. Dengan pengukuran secara rutin, kita bisa mengamati grafik pertumbuhan anak, sekaligus mengevaluasi bila grafik bergerak stagnan atau bahkan turun.

  1. Gunakan timbangan yang sama

Terdapat perbedaan ukuran pada timbangan tipe analog dan tipe digital. Oleh sebab itu, gunakan timbangan yang sama tiap kali menimbang berat badan anak. Selain itu, baju yang terlalu tebal juga dapat mempengaruhi berat badan. Jadi, pastikan si kecil tidak memakai baju terlalu tebal saat menimbang.

  1. Mengukur dengan akurat

Untuk mengukur tinggi badan, pastikan alat ukur yang digunakan akurat. Bunda bisa menggunakan alat ukur yang ditempel di dinding. Saat mengukur tinggi badan, pastikan kepala, pundak, bokong, dan tumit anak menempel pada dinding. Pastikan juga anak tidak berjinjit, serta menunduk atau mendongakkan kepalanya. Hindari juga memakai alas kaki, termasuk kaus kaki.

  1. Catat hasil pengukuran

Setelah melakukan pengukuran, catat hasil pengukuran pada kurva tumbuh kembang anak atau buku catatan. Amati pertambahan tinggi dan berat badan anak, apakah sudah sesuai dengan berat dan tinggi anak standar. Kalau hasil pengukuran menunjukkan tinggi dan berat badan si kecil sudah sesuai standar, pertahankan pola makannya, ya. Namun, kalau tinggi dan berat badannya di bawah batas standar, ada baiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memperbaiki tumbuh kembangnya.

Itulah beberapa tip mengukur tinggi dan berat badan di rumah. Selamat mencoba!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *