Ada tiga tipe gaya belajar pada anak, yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Kesuksesan anak dalam belajar, sedikit banyak dipengaruhi oleh ketepatan kita mengenali tipe gaya belajar anak tersebut. Salah satu cara untuk bisa mengenalinya adalah dengan finger print test atau tes sidik jari, atau psikotes terhadap si anak.
Tapi, sebenarnya orangtua juga bisa mengenalinya tanpa melakukan serangkaian tes tersebut. Bagaimana caranya?
- Tipe anak visual, adalah anak-anak yang akan memperhatikan dan menatap Anda dengan saksama, saat Anda belajar dengannya. Anak-anak tipe ini biasanya mempunyai ingatan fotografis. Mereka umumnya suka menggambar, suka memperhatikan gambar, dan memperhatikan gejala-gejala fenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Anda dapat menstimulasinya dengan membuatkan presentasi-presentasi menggunakan PowerPoint, membuatkan video-video pendek. Mereka lebih mudah menghafal jika mereka dibantu dengan mind mapping, diagram alur, dan gambar-gambar dalam buku-buku catatan mereka. Untuk lebih menstimulasinya, biarkan dia mencari tahu dan bereksplorasi lebih dengan mencari bentuk benda yang sedang dieksplorasi dan menunjukkan foto padanya. Kekurangan anak-anak tipe visual ini adalah gampang terdistraksi oleh sesuatu yang bergerak di sekitarnya. Tipe anak auditori, merupakan pendengar yang baik.
- Tipe ini adalah tipe anak yang konvensional, yang cocok bersekolah yang juga menerapkan cara konvensional. Guru menerangkan di depan kelas, dan anak-anak diam menyimak. Menurut beberapa sumber, anak tipe auditori merupakan anak-anak yang aktif di berbagai diskusi kelompok, dan mampu menghafal lagu dengan cepat. Anak-anak tipe auditori gampang terdistraksi oleh suara-suara bising di sekitarnya.
- Tipe anak kinestetik, biasanya menyerap informasi dengan baik jika mereka tetap dibiarkan aktif bergerak. Seorang anak kinestetik tak bisa hanya diam mendengarkan dan melihat, mereka harus melakukan sesuatu. Sembari guru membacakan, mereka akan menandai hal-hal penting di bukunya dengan marker, atau digarisbawahi. Mereka akan sibuk membuat diagram alur untuk menjelaskan suatu proses, dan suka membuat kerajinan tangan. Anak-anak kinestetik gampang terganggu oleh setiap hal yang ada di sekitarnya, sehingga terkadang disebut sebagai anak yang hiperaktif. Sebenarnya mereka hanya butuh dibantu untuk lebih fokus, dan didorong untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Mereka senang jika diberi kesempatan untuk mengatakan pendapat dan pikiran mereka akan suatu hal.
Kadang ketiga tipe gaya belajar ini bisa saja terdapat pada satu anak sekaligus, tapi tetap saja hanya satu yang dominan. Dengan mengenali tipe gaya belajar, orangtua akan dengan mudah membantu belajar si kecil selama di rumah.