“Libur telah tiba, libur telah tiba. Hore! Hore! Hatiku gembira.”
Sepotong lirik lagu “Libur telah tiba” tersebut kiranya mewakili perasaan senang anak-anak ketika mereka telah memasuki masa liburan. Liburan sendiri dapat diartikan sebagai suatu kondisi saat seseorang dapat menggunakan waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang bisa menghasilkan kepuasan dan rasa senang. Secara psikologis, semua orang memang membutuhkan liburan. Karena dengan liburanlah kita bisa kembali segar setelah melakukan segala aktivitas dan rutinitas yang memusingkan, entah itu di kantor ataupun di rumah.
Lalu, apakah liburan juga penting untuk anak-anak? Bukankah hari-hari mereka selama ini masih didominasi dengan kegiatan bermain, yang tentu mampu memberikan kesenangan bagi mereka. Seberapa pentingkah liburan bagi anak?
Ya, anak-anak juga butuh liburan.
Menurut survey yang dilakukan oleh The Adventure Company, mengajak anak pergi berlibur tidak hanya akan mampu memberikan kepuasaan dan rasa senang bagi anak. Melainkan juga mampu meningkatkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosi mereka. Rumah dan sekolah memang penting bagi perkembangan kecerdasan dan kepribadian anak, tapi, mengajak anak berlibur juga dapat membantu mengenalkan anak pada alam dan budaya yang berbeda secara langsung.
Dengan berlibur, anak akan mulai belajar tentang dunia di luar lingkungannya selama ini. Jadi, secara tidak langsung berlibur juga akan membantu anak untuk membangun dan meningkatkan rasa percaya diri ketika harus mengenal lingkungan yang baru. Serta, satu hal penting lain yang tidak bisa dipungkiri sebagai manfaat dari mengajak anak berlibur adalah berlibur mampu menciptakan kehangatan bagi hubungan orang tua dan anak, anak dengan saudara-saudaranya, ataupun anak dengan teman-temannya.
Jadi, masih ragu untuk memberikan pendidikan dengan cara yang berbeda, Bunda?