Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami suatu keadaan di mana dirinya lebih agresif, lebih sensitif, sulit tidur, sering munculnya ketegangan-ketegangan, dan menurunnya semangat hidup. Ya, gejala-gejala tersebut mengarah pada gejala stres.
Bedanya, orang dewasa mungkin sudah mengantongi mekanisme untuk memfungsikan dan mengelola stres. Mulai dari pengetahuan, pengalaman, ataupun keahlian. Sementara anak-anak, masih cenderung terbatas. Karenanya, sangat penting bagi para orang tua untuk mengerti serta memahami bagaimana cara membantu anak menghadapi masa-masa sulitnya.
Yang perlu kita lakukan adalah focus pada persoalan, dan bagaimana persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan cara yang membuat anak lebih pintar dan matang. Berikut beberapa saran untuk menangani masa sulit yang tengah dihadapi oleh anak.
Pertama, mengantisipasi. Karena sumber stressor terbesar bagi anak adalah pelajaran sekolah, maka yang perlu kita lakukan adalah membantu anak belajar dengan cara-cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Kita juga bisa menjalin hubungan yang lebih cooperative dengan guru kelas. Dengan begitu masalah yang dihadapi anak bisa dengan mudah terdeteksi.
Kedua, mengarahkan. Mengarahkan di sini lebih pada mengarahkan anak pada makna atau sikap positif. Langkah ini cocok diterapkan untuk menjelaskan stressor yang memang harus diterima oleh anak. Misalnya, kematian, bencana, atau kepergian sahabat.
Ketiga, memperbaiki mekanisme dan siasat mental. Strategi ini penting untuk melatih anak yang tengah bermasalah dalam pergaulan. Kita perlu menghindari sikap membela anak habis-habisan atau menyalahkannya habis-habisan. Membela tanpa alasan dapat melemahkan mental anak. Sebaliknya, menyalahkan anak yang sedang terkena masalah, juga dapat memunculkan perasaan nobody helps them.
Keempat, memotivasi dan membesarkan hati anak. Misalnya, ketika anak mendapat nilai buruk dalam ujian atau dihukum karena teledor, maka kita patut mengajaknya untuk meningkatkan kemampuan belajar anak.
Tentu, upaya ini butuh proses. Orang tua tak bisa menyuruh anak untuk langsung melupakan atau membiarkan sesuatu yang tengah dialaminya. Terkait dengan kondisi yang bisa menyebabkan anak terjebak dalam masa-masa sulit, Anda juga bisa mengajarkannya melalui buku seri pengembangan emosi – ketika Papa kehilangan pekerjaan dari Erlangga For Kids. Buku ini bisa menjadi teman Anda untuk menjelaskan tentang kondisi-kondisi tertentu yang bisa mempengaruhi emosi dan mental anak. Tentunya, pendampingan dari orang tua sangat penting. Tugas kita adalah selalu berada di sisinya, dan mendampinginya dalam kondisi apapun.