Bukan rahasia lagi kalau bulan Desember menjadi bulan yang begitu dinanti oleh sebagian besar masyarakat di penjuru dunia. Alasan mereka menanti bulan Desember pun beragam, ada yang menantikan jadwal liburan, ada yang menunggu bonus akhir tahun, dan yang paling penting, umat Kristiani juga merayakan Natal pada bulan tersebut, tepatnya pada 25 Desember.
Peringatan Natal sendiri dirayakan dengan rangkaian ibadah dan tradisi oleh umat Kristiani di berbagai penjuru dunia. Hal yang biasanya menjadi ciri khas dari momen Natal adalah menghias pohon Natal berwarna-warni dan mengumpulkan banyak kado.
Kemeriahan yang ada memang sering kali menggeser makna dan esensi dari Natal yang sebenarnya. Tentunya akan jauh lebih baik jika anak-anak merayakan Natal karena makna dan esensinya bukan?
Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk mengenalkan makna Natal keada anak-anak sejak dini. Seperti ulasan di bawah ini:
- Rayakan malam Natal bersama keluarga besar di rumah
Dengan cara ini, anak-anak akan terbiasa dengan pola pikir bahwa malam spesial harus dihabiskan bersama keluarga besar. Selain menjadi ajang silaturahmi dan melepas rindu, menghabiskan malam Natal bersama keluarga juga menumbuhkan nilai kebersamaan yang sangat bernilai di tengah keluarga.
- Bacakan Alkitab dengan cara ‘story-telling’
Sudah selayaknya kalau malam Natal diisi dengan membaca kisah kelahiran Tuhan Yesus di Alkitab. Namun, cara yang biasa-biasa saja akan membuat anak-anak merasa bosan. Maka dari itu cobalah untuk menceritakan Alkitab dengan cara ’Story-Telling’ dengan menggunakan mimik wajah dan gerakan tubuh yang mendukung.
- Ajarkan kepada Anak bahwa Natal adalah momen untuk berbagi
Perayaan Natal adalah momen yang penuh kasih dan kebahagiaan. Ajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya berbagi kebahagiaan terhadap sesame, terutama yang membutuhkan. Abak-anak bisa diajak berbagi dengan sesamanya di yayasan panti asuhan maupun kerabat yang membutuhkan bantuan.
- Mengenalkan tradisi tukar kado
Memang tradisi bertukar kado bukanlah asli berasal dari Indonesia. Meski begitu tradisi tersebut banyak dilakukan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Tradisi tukar kado mengajarkan anak untuk tidak hanya menerima, tetapi juga memberi kepada orang lain. Tidak hanya itu, melalui tukar kado anak juga dilatih untuk memperhatikan keluarga, kerabatnya, dan orang-orang di sekitarnya.
- Mengenalkan tata cara ibadah Natal di Gereja
Memang benar, anak-anak akan merasa tidak sabar dengan kemeriahan tukar kado, masakan lezat dan momen berkumpul dengan keluarga pada saat Natal. Meski begitu, kita juga wajib mengenalkan bahwa makna Natal bukan hanya sekedar itu saja.
Karena yang terutama adalah beribadah bersama di gereja, berdoa, mengucapkan syukur, juga menyanyikan puji-pujian sebagai perwujudan iman dan sukacita kita dalam menyambut momen peringatan kelahiran Tuhan Yesus. [Prayogo]