anak bermain

Hati-hati, Memberikan Mainan Berlebih Bisa Berakibat Sindrom

94876336mainananak

Orangtua mana yang tak menyayangi anak-anaknya? Kadang rasa sayang ini diungkapkan dengan terlalu berlebihan. Misalnya dengan membelikan berbagai macam mainan dalam jumlah yang banyak. Tapi, tahukah Anda, bahwa ternyata mainan yang berlebih akan menimbulkan sindrom tersendiri bagi anak?

Margaret Sheridan, Ph.D, Kepala Departemen Perkembangan di Connecticut College, New London, menyebutkan bahwa anak yang terlalu banyak dibanjiri dengan hadiah-hadiah berupa mainan akan mengalami kesulitan membagi perhatian pada mainan-mainan tersebut. Ini akan mengakibatkan anak akan mudah bosan dan sulit fokus pada satu jenis permainan saja.

Shelley Lindauer, Ph.D, seorang ahli perkembangan anak yang lain yang menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian Perkembangan Anak Adele & Dale di Utah State University, Logan, juga menambahkan bahwa dengan jumlah mainan yang berlebihan akan membuat anak sulit menghargai dan tidak belajar tanggung jawab.

Keadaan ini oleh para ahli disebut sebagai sindrom mainan berlebih. Anak yang mengalami sindroma ini biasanya merupakan anak sulung atau anak semata wayang.

Tak mudah memang bagi orangtua untuk bisa mengekang diri, tak berlebihan saat mengekspresikan rasa sayangnya pada si buah hati. Namun jika si kecil sudah telanjur mempunyai banyak mainan, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

  • Batasi membeli mainan lagi, lakukan hanya pada hari-hari penting. Buatlah daftar apa yang paling kita butuhkan, dan berbelanja sesuai dengan daftar yang ada tersebut.
  • Bagilah mainan-mainan yang sudah ada dalam beberapa kelompok. Simpan sebagian, dan biarkan si kecil bermain dengan sebagian mainan yang lain. Saat ia mulai bosan, keluarkan sebagian yang disimpan dan tukar dengan mainan yang sedang dimainkan sekarang. Dengan cara begini, si kecil akan menganggap setiap mainan selalu baru.
  • Secara berkala, ajak si kecil untuk mendonasikan mainan-mainan yang sudah bosan dimainkannya kepada yang lebih membutuhkan. Ajak dia ke panti asuhan, misalnya, dan biarkan dia memberikannya sendiri pada anak-anak yang kurang beruntung.
  • Jika si kecil meminta Anda untuk membeli mainan, jangan langsung meluluskannya. Biarkan ia memikirkannya kembali hingga beberapa waktu atau beberapa hari. Pastikan ia benar-benar yakin bahwa mainan tersebutlah yang benar-benar diinginkannya.
  • Sesekali ajaklah si kecil membuat mainannya sendiri. Misalnya dengan mengajaknya crafting atau membuat hastakarya yang kemudian bisa dimainkannya sendiri. Membuat rumah-rumahan untuk bonekanya, membuat baju untuk bonekanya, dan lain-lain. Gunakan kreativitas Anda, dibantu dengan banyak sumber ide yang bisa Anda temukan di internet, pasti si kecil akan menikmati aktivitas barunya ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *